JAKARTA, KOMPAS.com - Industri rokok elektrik dipandang bisa menjadi potensi baru serapan produk tembakau dalam negeri.
Sebab, salah satu tantangan yang selalu dihadapi oleh petani tembakau dalam negeri adalah serapan hasil panen tembakau yang terkadang mengalami penurunan.
Menurut Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), hal ini disebabkan banyak hal, dari hasil panen yang tidak memenuhi standar hingga kenaikan tarif cukai rokok. Permasalahan ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi ribuan petani tembakau dalam negeri.
Baca juga: Asosiasi: Industri Rokok Elektrik RI Sudah Punya Ribuan Pengecer
Namun, munculnya produk hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) dapat menjadi salah satu solusi bagi permasalahan tersebut. Industri baru yang sedang bertumbuh ini dapat membantu menyerap hasil tembakau dalam negeri.
Pasalnya, produk HPTL yang beredar di pasaran seperti rokok elektrik (liquid vape), produk tembakau yang dipanaskan (heated tobacco product), snus, dan nikotin tempel mengandung nikotin yang berasal dari tanaman tembakau.
Ketua Bidang Produksi Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) Eko Prio menjelaskan, produk rokok elektrik di Indonesia terus berkembang. Salah satunya karena banyak perokok yang ingin beralih produk tembakau alternatif.
"Industri HPTL di Indonesia berpeluang untuk mendongkrak penyerapan tembakau petani lokal," kata Eko dalam keterangannya, Rabu (8/1/2020).
Baca juga: Pengguna Rokok Elektrik Bertambah, Pemerintah Berharap Bisa Kutip Cukai Rp 2 T
Sejauh ini, pengusaha rokok elektrik terus berupaya meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri dalam produksi cairan rokok elektrik.
"Salah satu upayanya adalah bekerja sama dengan petani tembakau dan industri lain untuk mengekstraksi tembakau lokal menjadi nikotin cair. Dengan begitu, para pengusaha rokok elektrik di Indonesia dapat menekan impor nikotin cair dan meningkatkan penggunaan bahan baku dalam negeri,” kata Eko.
Menurut dia, nikotin cair hasil ektraksi juga berpotensi untuk merambah pasar ekspor. Adapun saat ini produsen terbesar produk nikotin cair adalah China dan India.
“Potensi ekspor cairan nikotin terbuka lebar. Jika terus dikembangkan dan didukung pemerintah, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi salah satu pemasuk cairan nikotin dunia," terang Eko.
"lokal" - Google Berita
January 08, 2020 at 01:02PM
https://ift.tt/39PbjnI
Industri Rokok Elektrik Jadi Potensi Baru Serapan Tembakau Lokal - Kompas.com - KOMPAS.com
"lokal" - Google Berita
https://ift.tt/2nu5hFK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Industri Rokok Elektrik Jadi Potensi Baru Serapan Tembakau Lokal - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment