Search

Imbas Corona, Industri Benang Lokal Berpeluang Tingkatkan Pasar - Suara Pembaruan

Jakarta, Beritasatu.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta mengatakan, meski banyak industri mulai mengalami kesulitan bahan baku yang sebelumnya diimpor dari Tiongkok, namun kondisi ini bisa menjadi peluang bagi pelaku industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri.

Peningkatan Purchasing Managers Index (PMI) mencapai 51,9 pada Februari 2020, menurutnya juga karena peningkatan permintaan bahan baku industri tekstil dari dalam negeri seperti kain dan benang.

“Kemarin ini memang ada peningkatan order karena kita mensubstitusi bahan baku industri dari Tiongkok seperti kain dan benang. Sejak ada wabah  virus corona, di Tiongkok kan kegiatan produksinya sempat berhenti. Jadi kita ambil peluang ini untuk memenuhi kebutuhan kain dan benang untuk industri dalam negeri. Tapi dari sekitar 70 persen bahan baku industri yang sebelumnya diimpor dari Tiongkok, kita baru bisa substitusi sekitar 15 persen,” kata Redma Gita Wirawasta di Jakarta, Kamis (3/5/2020).

Baca juga: Momentum Peningkatan Permintaan Industri Terhambat Bahan Baku

Redma menambahkan, industri kain dan benang dalam negeri sebetulnya bisa memenuhi seluruh kebutuhan industri tanpa harus impor dari Tiongkok. Hanya saja dalam memproduksi kain dan benang masih sangat bergantung pada impor chemical dari Tiongkok. Sementara industri tersebut di Indonesia sudah mati. Chemical sendiri sangat diperlukan untuk pewarna dan juga membuat kain atau benang lebih halus.

“Sebetulnya ini peluang bagi industri bahan baku di dalam negeri. Tetapi memang ada hambatan karena kita kesulitan di chemical. Karena sudah sulit impor dari Tiongkok, saat ini kita impor dari India. Padahal kalau bahan ini ada, kita yakin bisa memenuhi kebutuhan bahan baku industri di dalam negeri,” kata Redma.

Baca juga: Airlangga Ungkap Indikasi Pengalihan Order ke Indonesia

Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, guna mendorong kelancaran arus barang di tengah merebaknya virus corona, pemerintah tengah menyiapkan stimulus dengan mempermudah kegiatan ekspor dan impor.

Airlangga mengatakan untuk hal-hal yang bersifat administratif terkait ekspor dan impor, prosesnya disederhanakan dan dimudahkan. "Misalnya untuk ekspor, di setiap titik ekspor bisa disiapkan seperti sertifikat kesehatan, Surat Keterangan Asal (SKA), dan hal-hal lainnya, sehingga semua prosesnya bisa lebih mudah," kata Airlangga, Kamis (5/3/2020).

Kemudahan yang sama juga akan diberikan untuk kegiatan impor, khususnya impor bahan baku industri.

“Untuk menjaga momentum peningkatan ekspor, ini sedang dikaji kemungkinan relaksasi dari perpajakan, apakah itu Pph maupun bea masuk, sehingga bahan baku bisa langsung dimanfaatkan untuk produksi,” kata Airlangga.

Let's block ads! (Why?)



"lokal" - Google Berita
March 05, 2020 at 04:01PM
https://ift.tt/2Ii0pdT

Imbas Corona, Industri Benang Lokal Berpeluang Tingkatkan Pasar - Suara Pembaruan
"lokal" - Google Berita
https://ift.tt/2nu5hFK

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Imbas Corona, Industri Benang Lokal Berpeluang Tingkatkan Pasar - Suara Pembaruan"

Post a Comment

Powered by Blogger.