Search

Ada Kasus Transmisi Lokal, Prabumulih Masuk Zona Merah - kompas.id

KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Jajaran Polda Sumsel melakukan penyemprotan disinfektan di Stasiun LRT Ampera, Palembang, Sumsel, Sabtu (14/3/2020). Langkah ini dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 di area publik.

PALEMBANG, KOMPAS — Setelah melalui tahap pemeriksaan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang, dua warga Sumatera Selatan dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa (31/3/2020) sore. Satu di antaranya merupakan kasus transmisi lokal di Prabumulih. Prabumulih pun ditetapkan sebagai zona merah.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Sumatera Selatan (Sumsel) Yuwono, Selasa, mengatakan, Selasa sore ada dua orang tambahan warga Sumsel yang terkonfirmasi terjangkit Covid-19. Warga tersebut berasal dari Prabumulih dan Ogan Komering Ilir. Dengan demikian, total ada lima warga Sumatera Selatan yang positif Covid-19.  Dua di antaranya telah meninggal.

Warga Prabumulih tersebut merupakan tenaga kesehatan yang kemungkinan tertular dari salah satu warga Prabumulih yang lebih dulu terjangkit dan telah meninggal. ”Ini bisa dikatakan sebagai transmisi lokal di mana seorang  tenaga kesehatan tertular Covid-19 dari pasiennya yang lebih dulu terjangkit,” katanya. Diketahui pasien tersebut juga merupakan tenaga kesehatan.

Baca juga : Bali Perketat Upaya Pencegahan Penyakit Covid-19

KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

MY (64), warga Prabumulih, Sumatera Selatan, masuk ruang isolasi RS Mohammad Hoesin, Palembang, setelah mendarat dari Jeddah, Arab Saudi, Selasa (3/3/2020). Dia mengalami panas tinggi, batuk, dan sesak napas.

Adapun warga Ogan Komering Ilir tersebut diketahui merupakan seorang pejabat yang menjalani perjalanan dinas ke Jakarta. ”Kemungkinan di sanalah pasien ini tertular,” ujarnya.

Yuwono mengatakan, hal yang perlu diperhatikan adalah sudah adanya kasus transmisi lokal di Sumsel, yakni di Kota Prabumulih. ”Hal ini menjadikan Prabumulih masuk dalam zona merah. Untuk itu, diperlukan pengecekan secara menyeluruh terutama orang sudah berinteraksi dengan kedua orang yang positif covid-19 tersebut,” lanjutnya.

Dengan langkah ini, pemerintah tengah melakukan penelusuran siapa saja yang sudah berinteraksi. ”Cari pasien yang positif Covid-19 sebanyak-banyaknya, kemudian dikunci agar di daerah tersebut tidak ada yang keluar dan masuk,” kata Yuwono.

Sudah Berlangganan? Silakan Masuk

Baca Berita Korona Terkini di Kompas.id, GRATIS

Harian Kompas berikan BEBAS AKSES untuk seluruh artikel di Kompas.id terkait virus korona.

Cari pasien yang positif covid-19 sebanyak-banyaknya, kemudian dikunci agar di daerah tersebut tidak ada yang keluar dan masuk.

Yuwono menyebutkan, semakin banyak orang yang terdeteksi positif di Sumsel, hal ini menunjukan keberadaan BBLK Palembang sebagai laboratorium yang mendeteksi spesimen pasien dalam pengawasan (PDP) sangat efektif. ”Semakin banyak yang terdeteksi, semakin cepat pemerintah mengambil keputusan,” katanya.

Baca juga : Tokoh Agama dan Masyarakat Dilibatkan dalam Pencegahan Penyebaran Covid-19

KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Kondisi Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Selasa (3/3/2020). Pengamanan di bandara ini diperketat setelah adanya warga Depok yang positif Covid-19.

Sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, dirinya sudah membentuk rumah sehat Covid-19 yang bertujuan agar orang yang masuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP) dikarantina di rumah sehat yang memanfaatkan Wisma Atlet Jakabaring, Palembang, sebagai tempat karantina.

Harapannya, semua daerah melakukan hal serupa sehingga orang yang sudah masuk dalam kategori PDP atupun ODP tidak lagi berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian, penularan dapat dihentikan.

Tol akan diawasi

Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Sumsel akan menempatkan tim di Gerbang Tol Palembang-Kayu Agung. Hal ini untuk mencegah masuknya orang yang diduga terkena Covid-19. ”Nantinya tim akan ditempatkan di gerbang tol,” kata Deputi Pembangunan Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung dari PT Waskita Sriwijaya Tol Yusuf Ar Rosadi.

Hal ini bertujuan untuk mencegah menyebarnya orang yang terindikasi Covid-19 masuk ke Sumsel. ”Melalui tol, pengawasan akan lebih terkendali,” katanya.

Namun, Yusuf mengakui bahwa dengan adanya Covid-19 membuat arus lalu lintas di tol akan menurun drastis. ”Kemungkinan pada awal pembukaan jumlah kendaraan hanya 5.000-7.000 unit. Padahal, potensi bisa mencapai 12.000,” katanya.

Baca juga : Kasus Positif Covid-19 di NTB Bertambah Jadi Empat

KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Sebuah kendaraan melintas di Tol Palembang-Kayu Agung, Selasa (31/3/2020). Tol sepanjang 33 kilometer ini menurut rencana akan dibuka pada Rabu, 1 April 2020. Dengan adanya tol ini, jarak tempuh Palembang-Lampung sekitar 4 jam. Hanya saja dalam pembukaannya, tim dari Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 akan melakukan penjagaan dan pengecekan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Let's block ads! (Why?)



"lokal" - Google Berita
March 31, 2020 at 09:20PM
https://ift.tt/2xCV12V

Ada Kasus Transmisi Lokal, Prabumulih Masuk Zona Merah - kompas.id
"lokal" - Google Berita
https://ift.tt/2nu5hFK

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ada Kasus Transmisi Lokal, Prabumulih Masuk Zona Merah - kompas.id"

Post a Comment

Powered by Blogger.