Rani Ummi Fadila/"PR"
Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) Dicky Rezady Munaf menyampaikan orasi ilmiah tentang integrasi kearifan lokal dengan teknologi di Aula Barat ITB, Sabtu (14/3/2020). Dicky dikukuhkan sebagai guru besar ITB bidang ilmu sosioteknologi.
KEARIFAN lokal Indonesia perlu diintegrasikan dengan teknologi agar menjadi komoditas yang mampu bersaing pada era revolusi 5.0. Peran lembaga ilmu pengetahuan, perguruan tinggi, dan pemerintah diperlukan untuk mengembangkan kearifan lokal.
Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Dicky Rezady Munaf mengatakan, kearifan lokal perlu dimanfaatkan sebagai komoditas yang menjadikan bangsa Indonesia sebagai pelopor dalam berbagai hal. Agar itu terwujud, pemerintah perlu menerapkan nilai tambah terhadap kearifan lokal.
Dicky mencontohkan, nilai tambah terhadap lagu tradisional sudah dilakukan oleh Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB dengan cara mengintegrasikan lagu tradisional dengan teknologi komputerisasi. Inovasi yang diberi nama Program Komputer Digital Kultur memungkinkan lomba paduan suara diadakan tanpa peserta perlu datang ke lokasi penyelenggara. Peserta dapat bernyanyi dari lokasi masing-masing dengan bantuan teknologi komputerisasi.
"Hal itu merupakan contoh penggabungan lagu-lagu lokal dengan teknologi sehingga lagu lokal bisa dimanfaatkan secara maksimal," ujar Dicky dalam orasi ilmiahnya saat dikukuhkan menjadi Guru Besar ITB Bidang Ilmu Sosioteknologi, di Aula Barat ITB, Jln. Ganesa, Kota Bandung, Sabtu (14/3/2020).
Dicky menyampaikan orasi ilmiah dengan tema "Peran Sosioteknologi untuk Menjadikan Kearifan Lokal Sebagai Salah Satu Pelopor Revolusi Industri 5.0". Sosioteknologi merupakan bagian dari transdisiplin rumpun Ilmu Alam, Formal dan Terapan (AFT) dengan rumpun Ilmu Humaniora dan Ilmu Sosial (HS) serta Ilmu Agama. Sositeknologi mengkaji secara bersamaan hubungan sains, teknologi, seni, politik, budaya untuk kehidupan manusia.
Ditulis wartawan "PR", Rani Ummi Fadila, Dicky pun menilai, menonjolkan filosofis lagu-lagu tradisional menjadi cara untuk membuat lagu tradisonal menjadi komoditas pariwisata. Hal serupa berlaku pada olahraga tradisional. Penggalian filosofis dari sebuah olahraga tradisional dapat membuat olahraga bersangkutan menarik diangkat ke kancah dunia.
Dia mengusulkan, olahraga engrang untuk diangkat ke kencah internasional, seperti pencak silat. Pertimbangannya, olahraga engrang mengandung unsur filosofis yang berarti keseimbangan dan kemajuan. Filosofi itu dapat mendorong engrang ke kancah internasional.
Dicky merupakan alumni Teknik Sipil ITB angkatan 1984. Dia merupakan Deputi Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosoalisasi, Komunikasi dan Jaringan periode 2018-2019. Dicky juga pernah menjabat Sekretaris Badan Koordinasi Keamanan Laut dan Sekretaris Utama Badan Keamanan Laut periode 2006-2016.
Editor: Lucky M. Lukman
"lokal" - Google Berita
March 14, 2020 at 02:00PM
https://ift.tt/3cU6BH7
Bersaing di Era Revolusi 5.0, Kearifan Lokal Perlu Terintegrasi dengan Teknologi - galamedianews.com
"lokal" - Google Berita
https://ift.tt/2nu5hFK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bersaing di Era Revolusi 5.0, Kearifan Lokal Perlu Terintegrasi dengan Teknologi - galamedianews.com"
Post a Comment