Search

Melestarikan Budaya Lokal Lewat Keindahan Instalasi Seni Anyaman - Fimela.com

Fimela.com, Jakarta Bertempat di Bintaro Design District (BDD) Festival 2019, Viro kembali mengukuhkan misinya untuk terus melestarikan budaya Indonesia melalui sebuah instalasi seni bertajuk ‘Anata Rupa’. Instalasi seni yang dibuat oleh Arsitek Anneke Prasyanti dari bhumi aras hospitality+design dan Dani Hermawan dari Formologix.

Ini merupakan sebuah pengerjaan ketukangan tradisional yang diterapkan melalui teknik desain kontemporer dengan bahan serat daur ulang eco faux pada sebuah bentuk geometri non-euclidean. Mengambil inspirasi dari ketukangan di Pulau Lombok, karya ini berupaya menyampaikan pesan keharmonisan dan kekuatan di tengah keberagaman dan perbedaan.

“Sebagai perusahaan asli Indonesia yang bergerak sebagai penyedia solusi-solusi material inovatif untuk desain arsitektural dan interior, Viro merasa bertanggung jawab untuk ikut andil dalam melestarikan budaya Indonesia, khususnya untuk budaya menganyam. Kami selalu berupaya untuk mengikutsertakan elemen anyaman dalam setiap proyek archineering yang kami lakukan, dan juga giat berkolaborasi dengan para perancang atau arsitek yang memiliki misi sama untuk turut melestarikan budaya-budaya lokal, termasuk dalam karya Anata Rupa kali ini,” ujar Johan Yang, Executive Vice President dari PT Polymindo Permata, perusahaan pemilik merek Viro.

Dalam makna filosofis karyanya, Anata Rupa terdiri dari dua suku kata yaitu ‘Anata’ yang berarti rasa hormat, warna-warni, dan perbedaan serta ‘Rupa’ yang memiliki arti bentuk. Melalui instalasi seni berdiameter kurang lebih 5 meter ini, Anata Rupa mengundang publik untuk merayakan dan menikmati indahnya perbedaan dengan menampilkan perpaduan warna-warna yang solid dan memiliki karakter tersendiri namun tetap berpadu indah ketika dikombinasikan bersama.

Anneke Prasyanti, seorang arsitek yang mengkhususkan dirinya di bidang heritage architecture ini menjelaskan tantangan untuk mengangkat budaya dan menerapkan kearifan lokal dalam gempuran tren desain yang kian beragam saat ini.

“Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan budaya, khususnya dalam seni dan arsitekturnya. Namun, penting bagi semua untuk turut andil untuk melestarikan hal ini. Untuk itu, saya berkolaborasi dengan Formologix untuk membuat budaya yang mungkin terkesan kuno, padahal sangat jenius ini, menjadi bentuk baru yang dapat dihargai dan dinikmati oleh generasi masa kini dengan penggunaan konsep geometri bertopologi kontemporer (non-euclidean geometry).”

Anata Rupa membawa tipologi anyaman dari Pulau Lombok, kemudian diterapkan dengan warna keberagaman Indonesia yang dalam hal ini diwakili oleh Suku Batak dengan warna merah darah, hitam, dan putih; Suku Bajo dengan warna putih, turquoise, dan biru; Tenun Sumba dengan warna coklat tanah, merah bata, dan kuning; dan Suku Dayak diwakili dengan warna ragam hias merah cabai, kuning, dan hitam.

Let's block ads! (Why?)



"lokal" - Google Berita
December 09, 2019 at 09:30AM
https://ift.tt/36hBCR6

Melestarikan Budaya Lokal Lewat Keindahan Instalasi Seni Anyaman - Fimela.com
"lokal" - Google Berita
https://ift.tt/2nu5hFK

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Melestarikan Budaya Lokal Lewat Keindahan Instalasi Seni Anyaman - Fimela.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.