Search

Brand Hijab Lokal Sering Ludes Diborong Konsumen, Konsumtif? - Suara.com

Suara.com - Kehadiran brand-brand fashion hijab lokal menjadi surga bagi para hijaber Tanah Air. Desain-desain yang kreatif dan inovatif, serta banyaknya pilihan dalam berbusana muslim, membuat para hijaber sangat antusias belanja fashion hijab untuk kebutuhan penampilan mereka.

Namun sayangnya, brand-brand hijab sepertinya belum cukup siap menghadapi antusiasme belanja para konsumen mereka. Hal ini bisa dilihat dari seringnya stok barang yang diproduksi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar. Bahkan peluncuran desain terbarunya pun selalu dinanti.

Terbukti, setiap kali produk dilucurkan dan dipasarkan, brand-brand hijab yang menjadi idola hijaber selalu kehabisan stok. Belanja fashion hijab, ibarat mengantre belanja sembako. Tak jarang, permintaan restok barang selalu datang lagi dan lagi.

Fenomena ini pun menjadi tanda tanya besar. Apakah hadirnya brand hijab dengan desain-desain yang selalu mencul menggoda kantong, tidak membuat pembeli kian konsumtif? Apalagi mereka tidak ingin ketinggalan tren.

Menjawab pertanyaan itu, tiga pelaku bisnis fesyen hijab ternama, yaitu dari Vanilla Hijab, Ria Miranda, dan L.true berbagi siasat mereka untuk menghindari konsumen agar tidak konsumtif.

"Pernah merasa bersalah bikin orang jadi konsumtif. Kepikiran karena takut semua yang kami jalani hanya sia-sia. Sejak itu, kami mulai membuat komitmen untuk menciptakan produk fashion yang trendinya timeless," ujar Tia Wigati selaku Komisaris L.true saat dalam Talkshow yang dihadiri Suara.com, Minggu (8/12/2019) di Senayan, Jakarta.

Ia menambahkan, tim poduksi L.true benar-benar memikirkan agar untuk tiga hingga 5 tahun lagi desain-desain yang diproduksi masih tetap trendi dipakai. Maka, bahannya harus bagus dan desainnya long lasting. Jadi pada saat konsumen belanja mereka yakin bahwa ini worth it untuk investasi.

Sementara itu, Pandu Rosadi dari Ria Miranda mencoba melakukan menyisihkan donasi dari setiap belanja costumer. Hasil dari dana yang disisihkan kemudian disumbang.

"Kami belajar dari Vanilla Hijab. Mereka sering melakukan aksi sosial, seperti memberikan bantuan ke Palestina dari hasil penjualan produk," ucap Pandu.

Menambahkan apa yang disampaikan Pandu, Intan KF dari Vanilla Hijab memang membuat program shopping for charity. Setiap contumernya yang belanja akan mendapatkan kode unik yang berupa sumbangan.

"Jadi costumer tetap bisa merasa tenang meski sering belanja. Sebab mereka juga akan banyak menyumbang. Tak perlu takut merasa jadi orang yang konsumtif karena ada nilai amalnya juga," ucap Intan.

Let's block ads! (Why?)



"lokal" - Google Berita
December 09, 2019 at 09:00AM
https://ift.tt/38kmKTO

Brand Hijab Lokal Sering Ludes Diborong Konsumen, Konsumtif? - Suara.com
"lokal" - Google Berita
https://ift.tt/2nu5hFK

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Brand Hijab Lokal Sering Ludes Diborong Konsumen, Konsumtif? - Suara.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.