Sekretaris Jendral Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Lia Gardenia menyebut rumah sakit kala pandemi corona Covid-19 kesulitan mendapatkan alat kesehatan (Alkes), bahkan berebut karena kini Alkes menjadi barang langka.
"Iya [antar rumah sakit berebut alat kesehatan]. Soalnya siapa duluan, dia yang dapat," kata Lia dalam sebuah diskusi pada Minggu (19/4).
Ia pun mengungkapkan bahwa sebenarnya Indonesia mampu memproduksi alat kesehatan sendiri, bila melihat dari bahan alam yang biasa digunakan untuk alat kesehatan.
Selain itu, Lia menyebut Indonesia juga memiliki sumber daya manusia yang mampu memproduksi alat kesehatan sendiri. Hal ini terlihat kala lembaganya diajak berdiskusi terkait ventilator dan alat kesehatan lainnya.
"Ternyata banyak sebetulnya [yang membuat alat kesehatan ventilator], tapi mereka belum diberi kesempatan diuji klinik," kata Lia.
Lia memaparkan, uji klinik merupakan syarat penting bagi sebuah alat kesehatan untuk bisa digunakan dalam kegiatan medis.
Rumah sakit, kata Lia, tak bisa sembarang menggunakan alat yang belum ada sertifikasi aman digunakan secara klinis. Sementara itu, uji klinis membutuhkan waktu yang cukup panjang karena prosedur pengujiannya.
Oleh karena itu, ia meminta adanya uji klinik yang rutin terhadap alat-alat kesehatan di Indonesia. Hal ini menurutnya penting dilakukan agar Indonesia tidak gagap ketika dihadapi dengan permasalahan serupa pandemi Covid-19.
"Mungkin dengan adanya ini jadi pembelajaran buat kita itu harusnya berkesinambungan. Jadi uji klinik menurut saya harus banyak, harus banyak produk lokal yang bisa kita pakai," ungkap dia.
"Indonesia ini kaya, pintar, hanya ya mohon dukungan lah kepada orang-orang muda Indonesia ini yang punya kemampuan. Mungkin [dari] segi biayanya, baik untuk riset maupun uji cobanya," tambahnya.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan mafia alat kesehatan yang sempat 'disentil' oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Menurut Arya, industri alat kesehatan dalam negeri kekurangan bahan baku, dari mulai APD hingga beberapa obat.
"Kita ada pabriknya tapi bahan bakunya dari luar negeri. Nah di Indonesia hanya sebagai tukang jahitnya pabrik APD ini. Orang yang dari LN ini hanya kasih bahan bakunya, bawa ke tukang jahit dia bayar dan dia ambil bahannya. Itu yang terjadi selama ini," papar Arya dalam video, Jumat (17/4).
Menurut Arya, kejadian tersebut tidak hanya terjadi pada APD, tetapi juga masker medis dan peralatan ventilator. Semua perangkat tersebut impor. Selain itu, obat-obatan pun Indonesia baru membeli bahan baku dari India.
(ndn/end)
"lokal" - Google Berita
April 20, 2020 at 01:32AM
https://ift.tt/2zdVSI4
Asosiasi Rumah Sakit Minta Uji Klinik Alkes Lokal Diperbanyak - CNN Indonesia
"lokal" - Google Berita
https://ift.tt/2nu5hFK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Asosiasi Rumah Sakit Minta Uji Klinik Alkes Lokal Diperbanyak - CNN Indonesia"
Post a Comment