JawaPos.com – Perusahaan riset pasar dan data, IDC di Indonesia menyebut bahwa pembuat smartphone lokal kian tergerus oleh kehadiran dan dominasi vendor Tiongkok yang agresif. Oleh karenanya, merek smartphone lokal diminta untuk putar otak, membuat produk yang tak terfokus pada smartphone saja.
Market Analyst IDC Indonesia, Risky Febrian mengatakan, untuk bisa survive, merek ponsel lokal harus membuat terobosan. Hal tersebut juga kini sudah mulai dilakukan merek ponsel lokal. “Jadi memang ke depan melihat vendor (smartphone) lokal di Indonesia mencoba untuk shifting bisnis. Mereka bukan hanya fokus ke smartphone, tapi banyak brand lokal menawarkan smart home, smart TV, dan wearable devices. Ini strategi mereka untuk selamat, mereka tak hanya lagi bergantung pada produk smartphone,” ujar Risky kepada JawaPos.com belum lama ini di Jakarta.
Berdasarkan data, pada Q3, dalam laporan IDC vendor smartphone lokal semisal Advan tak lagi bertengger di posisi lima besar atau Top 5 merek smartphone di Indonesia. Sebelumnya, Advan masih sanggup bersaing dengan merek ponsel Tiongkok dan Samsung dari Korea Selatan (Korsel) dengan duduk di posisi lima atau posisi paling buncit.
Namun kini, Advan terpental dari jajaran Top 5 merek smartphone di Indonesia dan kalah oleh pendatang baru, Realme. Advan sendiri menjadi satu-satunya pemain smartphone lokal yang bisa duduk di posisi Top 5. Sementara merek lainnya seperti Evercoss, SPC, dan banyak lagi tak cukup daya mencapai posisi tersebut dengan pangsa pasar yang amat kecil.
Ditanya soal kemungkinan merek lokal kembali masuk ke jajaran Top 5, Risky pesimistis. Produk lokal dikatakan sangat sulit untuk bisa bersaing dengan merek smartphone Tiongkok yang beringas dan menjangkau seluruh segmen sampai ke yang paling murah sekalipun.
“Produk lokal sangat sulit berkompetisi. Tadinya kan vendor lokal hanya bisa selamat di low end dan ultra low end (Rp 1-2 juta). Tapi makin ke sini makin banyak vendor global yang agresif di rentang harga ponsel tersebut. Ini membuat vendor lokal sangat sulit berkompetisi,” jelas Risky.
Selain mulai merangsek ke segmen murah meriah yang sebelumnya menjadi zona aman merek smartphone lokal, tawaran spesifikasi menggiurkan juga menjadi faktor merek lokal kian sulit bersaing. Sebagaimana diketahui, merek-merek smartphone Tiongkok diketahui berani menawarkan perangkat dengan spesifikasi mumpuni di harga yang sangat terjangkau.
“Dari sisi spesifikasi pun cenderung kalah jauh dibandingkan dengan tawaran yang diberikan top vendor (merek-merek Tiongkok) ini. Ini juga membuat merek lokal tambah sulit lagi,” tandas Risky.
"lokal" - Google Berita
December 01, 2019 at 07:15PM
https://ift.tt/35Vgxf7
Makin Tergerus, Vendor Ponsel Lokal Harus Putar Otak - Jawa Pos
"lokal" - Google Berita
https://ift.tt/2nu5hFK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Makin Tergerus, Vendor Ponsel Lokal Harus Putar Otak - Jawa Pos"
Post a Comment