JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (Asbumi) dalam acara Indonesian Pearl Festival 2019 untuk mempromosikan mutiara lokal dengan kualitas internasional. Hal ini disampaikan menteri KKP Edhy Prabowo di Gedung Mina Bahari KKP, Kamis (14/11/2018).
Indonesian Pearl Festival yang ke delapan ini akan diselenggarakan di atrium Lippo Mall Kemang pada tanggal 21 November sampai dengan 4 Desember 2019.
"Tujuan kami melaksanakan ini, agar kita semua tau salah satu sumberdaya laut yang kita miliki sebagai penghasil devisa negara yang sangat besar salah satunya adalah mutiara air asin, disamping ada juga mutiara air tawar," kata Edhy.
Edhy menyebutkan bahwa sejak dahulu, mutiara air asin sudah menjadi primadona. Sementara Indonesia masuk dalam posisi lima sebagai negara penghasil mutiara terbesar di dunia dikalahkan pleh China.
Baca juga: Di Depan Pejabat Daerah, Sri Mulyani Kembali Singgung soal Desa Fiktif
"Indonesia merupakan negara nomor lima penghasil mutiara di dunia, tapi nilainya juga belum begitu besar. Yakni 47 juta dollar AS," ujar Edhy.
Dengan acara ini, Edhy berharap bisa mendongkrak penjualan mutiara lokal. Ironi, Hongkong dan China yang sebelumnya mengimpor mutiara dari Indonesia menempati posisi teratas sebagai pengekspor mutiara dunia.
"Tapi seperti yang kami dapat informasinya, kami yang mengekspor ke sana. Di sana malah mengaku memproduksi paling tinggi di dunia. Tapi kita tidak usah saling menyalahkan," jelas Edhy.
Ada 32 stan yang akan ikut berpartisipasi dalam acara Indonesian Pearl Festival 2019 ini. Diharapkan dapat memacu pergerakan sektor mutiara lokal.
"Sulawesi Utara sebagai daerah terbesar menghasilkan mutiara, kita harapkan menjadi pwran yang tidak kalah penting bagi KKP," ungkapnya
Baca juga: Masih Getol Bangun Infrastruktur, Jokowi Kekurangan Rp 1.435 Triliun
Ketua Divisi Marketing Asbumi Ratna Zhuhry menyebutkan bahwa acara yang dilakukan secara tahunan sejak 2011 memiliki tujuan membranding mutiara Indonesia yang sempat dijuluki Queen Of Pearl di dunia. Namun saat ini tergerus oleh mutiara-mutiara asal China.
"Kami bukan menghalangi mutiara China masuk ke Indonesia. Tapi mereka harus masuk dengan kriteria, namun kriteria itu belum diberlakukan saat ini," kata Ratna.
Indonesian Pearl Festival juga akan memberikan sertifikasi kepada ragam mutiara yang diikutsertakan melalui dewan kurator. Dewan kurator ini berasal dari perusahaan jepang, Austria dan Ceko akan menilai mutiara yang diikutsertakan dalam festival.
Baca juga: UMP Naik Tahun Depan, Waspadai Belanja Berlebihan!
Machmud selaku Direktur Marketing KKP menyebutkan bahwa Indonesian Pearl Festival menargetkan keuntungan Rp 5 miliar dimana Asbumi menyanggupinya. Namun tentunya KKP memberikan target lebih atas transaksi mutiara-mutiara tersebut.
"Tapi kita kalau bisa mencapai Rp 20 miliar untuk acara ya," ujar Machmud.
KKP menargetkan ekspor tahun 2019 naik 11 persen atau 55 juta dollar AS dibanding tahun lalu yang tembus angka 47 juta dollar AS.
"Target ekspor diatas 55 juta dollar AS untuk mutiara saja tahun ini," jelasnya.
Baca juga: Ini Dua Posisi yang Dianggap Cocok Diemban Ahok di BUMN
"lokal" - Google Berita
November 14, 2019 at 05:40PM
https://ift.tt/2pfC16y
Indonesian Pearl Festival 2019, Promosi Mutiara Lokal Kelas Dunia - Kompas.com - KOMPAS.com
"lokal" - Google Berita
https://ift.tt/2nu5hFK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Indonesian Pearl Festival 2019, Promosi Mutiara Lokal Kelas Dunia - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment