KOMPAS.com - Berawal dari tugas kewirausahaan di kampusnya, Iwan, seorang mahasiswa dari keluarga sederhana mencetuskan ide dengan menjual produk keripik singkong.
Iwan menjemput asa dengan berjualan di lingkungan kampus dibantu teman-temannya.
Siapa yang sangka, berawal dari sana Iwan bisa mendapatkan penghasilan.
Seiring berjalannya waktu, Iwan memutuskan untuk melakukan ekspansi bisnis.
Saat melakukan hal tersebut, ia menemukan salah satu toko Sampoerna Retail Community ( SRC), dari sanalah usaha keripik singkong miliknya mulai berkembang.
Sekadar informasi, SRC merupakan toko kelontong masa kini yang tergabung dalam program pembinaan dan pendampingan yang berkelanjutan dari PT HM Sampoerna untuk meningkatkan daya saing toko kelontong.
Baca juga: Penyebab Toko Kelontong di Indonesia Sulit Berkembang
Melalui SRC, wajah toko kelontong dipermak secara kekinian, sehingga memiliki tampilan yang rapi, bersih, dan terang.
Itulah cerita singkat kisah UMKM yang akhirnya berhasil menemukan tempat yang tepat dalam memasarkan produknya. Cerita lebih lengkap dapat ditonton di sini.
Pemasaran yang susah-susah gampang
Pada era digitalisasi yang serba memudahkan seperti sekarang ini, nyatanya masih banyak pelaku UMKM yang masih kesulitan memasarkan produk.
Belum semua dari mereka dapat memanfaatkan akses digital untuk menjalankan bisnisnya, kisah Iwan yang jadi pembuka dalam tulisan ini menjadi salah satunya.
Itu terbukti melalui pernyataan Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Kemaritiman Kementerian Komunikasi dan Informatika, Septriana Tangkary yang menjelaskan dari 59,4 juta UMKM di Indonesia baru 9 persen saja yang sudah go digital.
Lalu 18 persen lainnya hanya menggunakan jejaring sosial media dalam penjualan produk.
Selain itu terdapat 36 persen UMKM yang memiliki akses internet tetapi tidak menggunakannya untuk menjual produk.
“Sisanya yakni sebanyak 37 persen justru tidak memiliki akses internet,” ucap dia melansir Kompas.id, Rabu (27/3/2019)
Masih banyaknya UMKM yang melakukan cara konvensional dalam menjalankan usahanya membuat program pemberdayaan UMKM seperti SRC menjadi solusi.
Di SRC, usaha keripik singkong Iwan dapat berkembang karena memanfaatkan program bernama Pojok Lokal.
Perlu diketahui, Pojok Lokal merupakan upaya SRC membantu UMKM dengan menyediakan area khusus bagi mereka yang ingin memasarkan produknya.
Hal tersebut sebagai upaya SRC melestarikan dan mengangkat kembali produk tradisional khas Indonesia.
Produknya pun bisa sangat bervariasi, mulai dari makanan ringan seperti keripik singkong, pupuk tanaman, hingga sabun.
Dengan adanya gerakan ini, perlahan tapi pasti UMKM bisa dengan mudah menjajakan produknya meski masih buta digital.
Ingin melihat langsung bagaimana toko SRC? Silakan download aplikasi AYO SRC Indonesia di Google Playstore untuk mengetahui keberadaan SRC terdekat.
"lokal" - Google Berita
November 15, 2019 at 08:15PM
https://ift.tt/33TRs3l
Melalui Pojok Lokal, SRC Beri Jalan Pelaku UKM Lakukan Promosi Produk - Kompas.com - KOMPAS.com
"lokal" - Google Berita
https://ift.tt/2nu5hFK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Melalui Pojok Lokal, SRC Beri Jalan Pelaku UKM Lakukan Promosi Produk - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment