Hal ini diperkuat oleh pernyataan IDC kalau lokal vendor smartphone sulit bersaing dikarenakan vendor smartphone global terus memenui pasar smartphone dari berbagai segmentasi harga.
"Tadinya tuh lokal vendor masih mampu bersaing dari segmen ultra-low end atau hape 1 atau 2 Jutaan, tapi semakin kesini vendor global juga banyak mengeluarkan produk dengan harga yang sama," ujar Risky Febrian selaku Market Analyst IDC Indonesia kepada wartawan CNBC Indonesia di Aston Kuningan Suites, (29/11/2019).
Selain itu, yang menjadi pemicu lainnya adalah karena vendor global memasang harga terjangkau namun dengan spesifikasi tinggi. Dengan adanya tantangan tersebut, Risky Febrian juga mengatakan kalau lokal vendor smartphone sekarang beralih ke bisnis lain.
"Saya melihat para pemain lokal ini agar bisa survive tidak lagi berfokus terhadap produk smartphone namun membuat bisnis baru yaitu menawarkan tv ataupun smartwatch," tambah Risky.
Menurut data yang dikeluarkan IDC, pasar smartphone di Indonesia kini dikuasai oleh produsen asal China seperti Oppo, Vivo, Xiaomi dan Realme. Pada kuartal III-2019, terdapat 8,8 juta pengiriman ponsel ke Indonesia.
Jadi, apakah lokal vendor smartphone sudah mengibarkan bendera putih untuk bersaing? Kita lihat saja nanti.
(roy/roy)
"lokal" - Google Berita
November 29, 2019 at 05:30PM
https://ift.tt/37MRs7N
Alasan Ponsel Lokal Sulit Kalahkan Ponsel China di RI - CNBC Indonesia
"lokal" - Google Berita
https://ift.tt/2nu5hFK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Alasan Ponsel Lokal Sulit Kalahkan Ponsel China di RI - CNBC Indonesia"
Post a Comment