Liputan6.com, Jakarta - Abad ke-16 jadi awal perkembangan jam tangan yang saat ini banyak dipakai oleh pria maupun wanita. Saat itu konsep jam tangan sudah muncul, meski baru berupa jam lengan pemberian Robert Dudley kepada Ratu Elizabeth I di Inggris.
Saat itu jam tangan hanya dikenakan oleh para wanita, seperti gelang. Namun, seiring waktu penggunaan jam tangan tak hanya dominasi kaum hawa. Popularitas jam tangan kian meroket saat banyak pria yang berkiprah sebagai tentara sejak Perang Dunia I.
Jam tangan dinilai sangat penting untuk mengkoordinasikan taktik dan strategi di medan perang. Jam tangan yang sebelumnya merupakan jam saku dengan gelang atau strap kulit perlahan-lahan berubah.
Perkembangan juga terjadi di berbagai belahan negara, mereka membuat jam tangan lokal masing-masing, seperti di Indonesia. Banyak sosok kreatif yang membuat jam tangan lokal dengan desain mewah yang tak kalah dengan produk dari mancanegara.
Kebutuhan akan jam tangan tak sekadar sebagai penunjuk waktu, tapi lebih dari itu. Meski banyak pengganti penunjuk waktu, seperti gawai, fungsi lain jam tangan tak bisa digantikan.
Masyarakat modern begitu memperhatikan penampilan dan fashion. Jam tangan pun bisa dijadikan sebagai penunjang penampilan dengan modelnya yang unik dan terkini.
Dilansir dari fashion-history.lovetknow, Sabtu (26/10/2019), arloji juga merupakan aksesori fesyen yang estetika dan mereknya sangat penting. Jam tangan fesyen dikaitkan dengan gaya hidup, dan banyak dari perusahaan arloji terkemuka telah memposisikan diri untuk menarik segmen pasar konsumen tertentu.
Angkat Nama Indonesia
Voultone salah satu merek arloji karya anak bangsa ini khusus pasar premium di Indonesia. Jam tangan ini sudah ada sejak 2017 lalu untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat modern.
Tak sekadar sebagai fashion, brand ini berkeinginan mengangkat nama Indonesia di pasar jam tangan premium dunia. Indonesia memiliki talenta dan keterampilan dalam hal membuat barang-barang mewah berkualitas tak kalah dari negara lainnya.
Selain Vaultone, ada juga Dekade. Melansir dari Dekade Time, Sabtu (26/10/2019), jam tangan dari Bandung, Jawa Barat ini, memiliki desain yang simpel merupakan suatu fitur terbaik sebagai nilai fungsional yang bermanfaat dalam aktivitas keseharian.
Dinaungi oleh PT. Arthastama Arsa Persada (Pattent Group) sejak 2017, menghadirkan jam tangan versatile dengan desain simple-modern dan unik.
Fungsional dan memberikan aksen menarik pada tampilan sehari-hari, Dekade Time hadir untuk mewakili setiap karakter penggunanya baik pria maupun wanita. Kehadiran jam tangan produk lokal tentu kian meramaikan industri jam tangan.
Tak berlebihan, jika kehadiran poduk-produk lokal itu kian menunjukkan bahwa jam tangan telah menjadi bagian dari gaya hidup (lifestyle). Tak cukup satu, mereka menyesuaikan penggunaan jam tangan sesuai dengan acara, pakaian, dan alasan tertentu yang dapat menunjang penampilan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
"lokal" - Google Berita
October 26, 2019 at 10:04AM
https://ift.tt/32OozVX
Cerita Akhir Pekan: Jam Tangan Lokal, Antara Fungsi dan Gengsi - Liputan6.com
"lokal" - Google Berita
https://ift.tt/2nu5hFK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Akhir Pekan: Jam Tangan Lokal, Antara Fungsi dan Gengsi - Liputan6.com"
Post a Comment