KOMPAS.com - Model hijab dengan motif-motif yang kental dengan unsur budaya lokal diprediksi akan menjadi tren tahun depan.
Vice President Elzatta, Tika Mulya mengatakan, saat ini semakin banyak label modest wear lokal yang mengeluarkan koleksi terinspirasi dari unsur-unsur budaya lokal.
"Bisa dari kulturnya, motif yang diangkat," kata Tika seusai jumpa pers dan bersama Elzatta Hijab di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2019).
Sementara itu, dari segi warna, Tika melihat akan muncul banyak warna-warna tanah (earthy) seperti hijau zaitun, cokelat, oranye kecokelatan, dan lainnya.
Hal ini juga senada dengan kampanye-kampanye fesyen berkelanjutan (sustainable fashion) yang digaungkan banyak label.
Ia mengatakan, hijab polos yang mudah dipadu padan juga akan selalu disukai. Menurutnya, pemakai hijab semakin modern dan hijab polos dianggap sebagai salah satu item yang mendukung tampilan modern tersebut.
"Biasanya saat makin modern, mereka makin simple, praktis, look juga lebih clean. Di situ mereka pakai polos," ujarnya.
Meski begitu, Tika meyakini masih ada pasar bagi hijab bermotif. Pemilihan hijab kerap diseragamkan dengan busana yang digunakan. Misalnya, hijab polos untuk melengkapi tampilan dengan busana bermotif ramai, dan sebaliknya.
"Pasti mereka mix and match, saat bawahan motif atasnya polos dan sebaliknya. Jadi menurutku, print belum mati," kata Tika.
"lokal" - Google Berita
October 29, 2019 at 01:15PM
https://ift.tt/2Psm87r
Unsur Budaya Lokal dalam Tren Hijab 2020 - KOMPAS.com
"lokal" - Google Berita
https://ift.tt/2nu5hFK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Unsur Budaya Lokal dalam Tren Hijab 2020 - KOMPAS.com"
Post a Comment