BRAND lokal selalu bisa menunjukkan eksistensinya meski merek fashion internasional menggempur pasar Indonesia. Para pelaku industri kreatif di bidang fashion pun menciptakan kreasi yang tetap mengikuti tren dan menjaga kualitasnya supaya tetap bisa diterima pecinta fashion.
Beberapa brand lokal premium yang mempertahankan kualitas dan desainnya menggelar karyanya dalam gelaran Trunk Show “Swing by for Style” di The Pop Up Bandung, Jalan Sukajadi No. 199 Kota Bandung, Sabtu, 26 Oktober 2019, petang. Ada 12 brand lokal yang menunjukkan kreasi terbarunya, yang seluruhnya merupakan tenant di The Pop Up Bandung.
Ada sepuluh produk busana yaitu Kalm Studio, Shoptherapee, Third Day, White Collar Concept, Lima The Label, Oxford Society, Posh.Inc, Siss Pretaporter, Hannah Atelier, dan Maven. Sementara, dua brand lokal sepatu yang ikut dalam trunk show itu adalah Gazelle dan Soletopia.
Gaya desain fashion pada trunk show itu seluruhnya adalah busana ready to wear yang simpel dan modern. Desain dengan basic cutting mendominasi sehingga busana itu bisa digunakan dalam situasi yang kasual maupun semiformal.
Sapuan warna yang tampak sangat beragam, meski kebanyakan adalah warna natural atau monokrom. Warna yang paling banyak mendominasi adalah nuansa cokelat, abu-abu, ataupun beige.
Menurut Anita Suryadinata, salah seorang pemilik The Pop Up Bandung, brand lokal yang premium tidaklah kalah dengan brand impor, baik dari segi gaya maupun kualitas. Brand lokal premium tetap mengikuti tren fashion dunia meski tetap memiliki ciri khasnya sendiri.
Dikatakannya, di Bandung sendiri, brand lokal itu terus bermunculan. Sebanyak 80 persen tenant di sana pun merupakan entrepreneur asal Bandung.
“Sejak dulu di Bandung banyak brand lokal. Sekarang, semakin banyak yang baru dan pertumbuhannya cepat. Saya yakin tahun-tahun ke depan akan semakin banyak,” katanya sambil menyatakan bahwa ia tidak pernah lagi membeli produk luar karena menyukai brand lokal premium.
Terkenal dan go international
Menurut Anita, brand lokal premium memang banyak bermunculan dan biasanya memasarkan produknya melalui e-commerce atau media sosial. Karena itulah, The Pop Up Bandung yang merupakan concept store ingin menjadi wadah supaya brand lokal premium lebih mudah ditemui dan menjangkau pasar yang lebih luas.
“Kami ingin mendorong produk lokal dan menjadi wadah bagi brand lokal premium untuk semakin terkenal dan mudah-mudahan bisa go international. Kalau biasanya brand itu menjual online tapi konsumen tidak bisa mencobanya, nah di sini bisa dicoba dulu,” ujarnya.
The Pop Up sendiri baru dibuka sejak 19 Juli 2019 dengan menghadirkan 20 tenant yang bukan hanya produk fashion, tapi juga stationary, make up, dan lainnya. Semua produk itu akan berada di The Pop Up Bandung selama satu cycle atau empat bulan. Tenant bisa berganti di cycle berikutnya yang rencananya akan dimulai pada awal Desember 2019.
Anita menyatakan, tenant dipilih melalui proses kurasi dari segi kreativitas desain, kualitas, dan harga yang terjangkau yaitu harus pada kisaran Rp300 ribu-Rp800.000. Bukan itu saja, entrepreneur yang memproduksi haruslah yang bisa bekerja sama dengan baik untuk memajukan brand lokal.
“Kami sama-sama branding supaya awareness-nya semakin baik. Di sini ada yang sudah punya toko, tapi ada juga yang baru merintis. Jadi kami sama-sama berkomitmen untuk saling memajukan brand lokal,” ujarnya.***
"lokal" - Google Berita
October 30, 2019 at 08:58AM
https://ift.tt/2MVuQto
Brand Lokal Premium dalam Industri Fashion Terus Bertumbuh - Pikiran Rakyat
"lokal" - Google Berita
https://ift.tt/2nu5hFK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Brand Lokal Premium dalam Industri Fashion Terus Bertumbuh - Pikiran Rakyat"
Post a Comment