Search

Mensos Minta Komunitas Adat Terpencil Lestarikan Kearifan Lokal - detikNews

Jakarta - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong penguatan kapasitas bagi warga Komunitas Adat Terpencil (KAT). Namun disamping itu, KAT juga hendaknya tetap melestarikan kearifan lokal.

"Pemberdayaan warga KAT melalui pemberian keterampilan, pengetahuan, dan penguatan kapasitas, tetap penting. Namun penguatan kearifan lokal juga tetap harus dijaga," kata Agus dalam keterangan tertulis, Senin (14/10/2019)

Agus menambahkan, di tengah kemajuan teknologi kearifan lokal sering dianggap sebagai barang usang, atau sudah tidak berguna. Derasnya pengaruh asing pada era globalisasi globalisasi ini, kearifan lokal dianggap sebagai sesuatu yang tidak baik.


"Padahal globalisasi tidak selalu membawa dampak positif, Banyak juga juga membawa nilai-nilai yang berbeda dengan nilai yang biasa kita anut. Namun, kita tidak boleh menghindari perubahan selama itu menahan baik dan bermanfaat," kata Agus.

Agus pun mengajak masyarakat termasuk warga Jambi untuk pandai menyiasati perubahan. Untuk menghadapi perubahan, justru kearifan lokal berperan sebagai nilai-nilai, pedoman, menjadi identitas yang menangkal pengaruh negatif dari globalisasi.

"Jangan jadi warga yang bersikap eksklusif," kata Agus.

Untuk itu, Agus berharap semua pihak, terutama pemerintah daerah menyusun kebijakan yang memperkuat tumbuh kembangnya kearifan lokal.

Dalam kesempatan itu, Kemensos juga sekaligus melakukan serah terima sarana dan prasarana KAT dari Program CSR Petrochina International Jabung Ltd di bawah koordinasi SKK Migas. Nilai bantuan tersebut total sebesar Rp 1.233.981.000. Rinciannya, pembangunan sarana air bersih dan MCK komunal di dua lokasi yaitu Lokasi KAT Pematang Kolim, Desa Gurun Tuo dan Lokasi KAT Sungai Surian, Desa Pulau Lintang, Kabupaten Sarolangun senilai Rp 316.690.000.

Pembangunan pusat belajar-bermain dan pusat layanan kesehatan SAD di Punti Kayu I, Desa Bukit Suban, Kabupaten Sarolangun senilai Rp 347.049.000. Kemudian pelatihan sustainable livelihood bagi 34 KK SAD Pematang Kolim, Desa Gurun Tuo, Kabupaten Sarolangun sejumlah Rp 198.787.000.

Adapun pelatihan penghidupan berkelanjutan tersebut dilaksanakan sejak Maret 2019, dengan menitikberatkan pada pemahaman kognitif, wawasan kebangsaan, hak dan kewajiban sebagai warga negara, asimilasi dengan lingkungan sekitar, identifikasi pasar dan MPA.

MPA diberikan Kemensos untuk mempercepat kemandirian warga KAT. Dalam program ini, warga diberi pelatihan melalui budidaya lele kualitas ekspor, ternak kambing jawa dan ayam kampung joper.

"Dengan bantuan ini, diharapkan warga KAT juga akan mendapat mengelola sumber kehidupan sehingga bisa mandiri secara ekonomi," ujar Dirjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial, Pepen Nazarudin.

Pepen menambahkan, populasi KAT di Indonesia berdasarkan database KAT Tahun 2017 oleh Pemerintah Daerah berjumlah sekitar 150.000 Kepala Keluarga (KK). Namun baru sekitar 6.288 KK (4,2%) telah mendapat program pemberdayaan dari Program KAT Kementerian Sosial RI.

"Mereka tersebar di 22 provinsi, 51 kabupaten, 65 kecamatan, 74 desa dan 92 lokasi. Sementara itu sekitar 141.775 KK (94.4%) belum mendapat program pemberdayaan," ujar Pepen.

Kementerian Sosial, telah lama berupaya memberikan layanan sosial bagi komunitas adat terpencil berupa pendampingan, pelatihan keterampilan, pemberian stimulan, penataan lingkungan dan penguatan keserasian sosial.

Penyediaan dukungan untuk pemberdayaan warga KAT, kata Pepen, tidak sebatas dimaknai dalam konteks pengembangan sarana fisik namun juga berupa penyerahan sarana dan prasarana.


"Dengan program ini, kita harapkan ada perubahan sikap, perilaku, dan nilai-nilai dengan tetap mendayagunakan dan memelihara nilai-nilai kearifan lokal," katanya.

Agus Gumiwang hadir meresmikan 'Lokasi Etalase Pemberdayaan KAT Melalui Sinergi Program Pengembangan Masyarakat Industri Hulu Migas', di lokasi KAT Pematang Kolim, Desa Gurun Tuo, Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.

Turut hadir mendampingi Mensos, antara lain Dirjen Pemberdayaan Sosial Pepen Nazaruddin, Dirjen Rehabilitasi Sosial Edi Suharto, dan Staf Khusus Menteri Sosial. Hadir dari tuan rumah, Gubernur Jambi Fachrori Umar, Bupati Sarolangun Cek Endra, dan unsur pemerintah daerah terkait, temenggung (Pemuka Adat) SAD, dan warga KAT Desa Gurun Tuo.

Simak juga video "Kemensos Akan Salurkan 6.000 Kartu Penyandang Disabilitas" :

[Gambas:Video 20detik]


(akn/akn)

Let's block ads! (Why?)



"lokal" - Google Berita
October 14, 2019 at 08:23PM
https://ift.tt/2OWUzDl

Mensos Minta Komunitas Adat Terpencil Lestarikan Kearifan Lokal - detikNews
"lokal" - Google Berita
https://ift.tt/2nu5hFK

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Mensos Minta Komunitas Adat Terpencil Lestarikan Kearifan Lokal - detikNews"

Post a Comment

Powered by Blogger.