Search

Kalah dari Malaysia, RI Tingkatkan Jumlah Industri Kaca Lokal - Okezone Economy

TANGERANG SELATAN - Pameran kaca internasional, Glastech Asia 2019 digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Pagedangan, Tangerang. Sebanyak 124 pelaku usaha dari 14 negara ikut ambil bagian dalam event yang berlangsung hari ini, 12 November hingga 14 November 2019.

Glasstech Asia telah memiliki reputasi sebagai pusat pameran kaca se-asia tenggara. Acara ini tidak hanya menjadi pusat pertemuan pelaku usaha bersama pakar internasional, tetapi juga memberikan penahaman luas dalam sektor manufaktur dan pemrosesan produk berbahan kaca, teknologi terkini dan inovasi kaca.

Baca Juga: Penerapan Kemasan Polos Picu Maraknya Produk Ilegal

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) selaku wakil pemerintah berharap pameran itu akan mampu menggenjot pelaku usaha lokal yang masih sangat minim jumlahnya. Dikatakan, untuk negara kawasan saja, Indonesia masih tertinggal dari Malaysia.

"Di Indonesia baru ada dua pemain besar, sehingga kita perlu mengundang investor industri kaca dan tentunya juga industri pendukungnya. Tadi kita lihat banyak di dalam pameran, ada alat-alat dan mesin yang kita sangat butuhkan untuk bisa dikembangkan di Indonesia," terang Staf Ahli Bidang Pendalaman, Penguatan dan Penyebaran Industri Kemenperin Dody Widodo, Selasa (12/11/2019).

Pameran Industri Kaca

Dilanjutkannya, industri kaca memiliki potensi cukup besar bagi investasi Indonesia. Karena kaca tidak hanya dibutuhkan bagi properti, tapi juga untuk bidang otomotif, bahkan hingga kebutuhan alat utama sistem senjata (Alutsista) seperti kaca anti peluru.

"Potensinya sangat besar. Pemerintah punya kebijakan pula menjadikan Indonesia sebagai basis produk ekspor untuk otomotif, tidak hanya untuk rumah. Untuk Alutsista juga, misalnya tadi ada kaca anti peluru, mungkin di Indonesia juga baru ada 1, dan kita ingin itu bisa masuk dan berinvestasi di Indonesia," jelasnya.

Baca Juga: Standarisasi Kemasan Polos Rokok dan Mamin Perlu Dikaji

Selama pameran berlangsung, pelaku usaha dapat bertukar informasi mengenai perkembangan terbaru dan tantangan yang dihadapi industri. Sekaligus juga, memanfaatkan pasar Indonesia yang berkembang bersama negara asia tenggara lainnya.

Glasstech Asia 2019 diselenggarakan oleh Confrence and Exhibition Management Services (CEMS), Singapore Glass Association (SGA), dan dipandu oleh Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP).

Beberapa peserta yang mengikuti pameran di antaranya ; Association of the German Trade Fair Industry (AUMA), Australian Glass and Window Association (AGGA), Flat Glass Alliance if the Philippines Inc (FGAPI), Malaysian Institute of Architects (PAM), Thai Plate Glass Industry Association (TPGIA), Vietnam Glass Association (VGA).

"Sehingga nanti kita berharap, industri kaca ini bisa menjadikan indonesia sebagai basic untuk ekspor, khususnya ke Afrika. Umumnya investor banyak ragu jika ekspor ke Afrika, tapi kita banyak program untuk ekspor ke Afrika," imbuh Dody.

Let's block ads! (Why?)



"lokal" - Google Berita
November 12, 2019 at 04:00PM
https://ift.tt/2Q9umSl

Kalah dari Malaysia, RI Tingkatkan Jumlah Industri Kaca Lokal - Okezone Economy
"lokal" - Google Berita
https://ift.tt/2nu5hFK

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kalah dari Malaysia, RI Tingkatkan Jumlah Industri Kaca Lokal - Okezone Economy"

Post a Comment

Powered by Blogger.