Pemerintah saat ini sedang melakukan peninjauan dan mendalami secara teknis, apakah hal itu bisa dilakukan atau tidak.
"Ban mobilnya, kita mau dia dari dalam negeri. Supaya Indonesia bisa me-supply ke dia [Pabrik yang memproduksi mobil listri]. Sehingga harga karet gak bisa dimainkan oleh orang lain," tutur Luhut di kantornya, Jumat (11/10/2019).
Selain itu Luhut juga berharap, agar charging baterai untuk mobil listrik ini bisa diganti dengan minyak kelapa sawit (biodiesel). Sehingga ke depannya, Indonesia bisa menjadi satu negara yang memiliki supply-chain, yang bisa dikembangkan.
Luhut juga menyampaikan bahwa pemerintah tengah menyusun peta jalan agar Indonesia bisa menjadi pemain global (global player) dalam industri mobil listrik.
Terkait kemajuan teknologi, ia menjelaskan bahwa ada tawaran untuk pengembangan teknologi mobil listrik agar produksi baterai, mesin dan chargingnya bisa berada di dalam negeri.
"Kalau produksi bisa benar di dalam negeri, nanti juga bisa disuplai biodiesel untuk serapan operasional produksinya, itu berdampak baik bagi ekonomi," kata Luhut.
Terkait payung hukum yang akan ditandatangi melalui Peraturan Presiden (Perpes), juga harus dipastikan bahwa subsidi mobil listrik bisa berdampak dan memberikan kenyamanan untuk investtor.
"Subsidi mobil listrik itu sendiri, yang memberikan kenyamanan buat investro. Sehingga akn mengubah profile ekonomi kita. Supply-chain dengan teknologi dan penggunaan kelapa sawit, karet, dan litium. Ada supply chain luar biasa untuk ekonomi Indonesia," tuturnya.
(gus)
"lokal" - Google Berita
October 11, 2019 at 06:42PM
https://ift.tt/2nHnNL8
Luhut: Mobil Listrik Impor Harus Ada Komponen Lokal - CNBC Indonesia
"lokal" - Google Berita
https://ift.tt/2nu5hFK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Luhut: Mobil Listrik Impor Harus Ada Komponen Lokal - CNBC Indonesia"
Post a Comment