Teknologi baterai berkapasitas penyimpanan 8 KWh ini sejatinya telah diluncurkan Baran Energy pada pertengahan tahun lalu, namun baru bisa diterapkan secara sempurna setelah beberapa kali melalui uji coba hingga dipastikan layak digunakan.
Victor Wirawan selaku CEO (Chief Executive Officer) sekaligus pendiri Baran Energy mengatakan bahwa teknologi itu sudah bisa digunakan masyarakat umum.
Click to Expose
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Saya bersama anak-anak milenial Indonesia saat ini telah melakukan pemasangan teknologi energi terbarukan ini di sebuah kawasan resor di daerah Ciawi, Bogor. Berkat teknologi ini, masyarakat bisa menghemat empat kali lipat bila dibanding listrik konvensional," papar Victor, saat acara open house di sebuah resor swa energi di Ciawi, Bogor, dikutip dari Antara, Minggu, 9 Februari 2020.
Lebih lanjut Victor menjelaskan cara kerja teknologi Baran Energy cukup sederhana, yakni cahaya matahari dikonversi menjadi energi listrik oleh panel surya yang terpasang di atap bangunan, setelah itu dari panel surya energi listrik disalurkan ke peralatan rumah tangga, seperti lampu, kulkas, mesin air, AC, kipas angin, dan lain-lain.
Sementara kelebihan energinya secara otomatis disalurkan ke penampung, berupa baterai (power storage system) untuk bisa dimanfaakan pada malam hari, atau saat kekurangan pasokan listrik.
Teknologi ini bisa digunakan, khususnya untuk rumah tinggal, tempat usaha, industri menengah, kafe, perkantoran, dan lainnya. Namun, kedepannya Baran Energy juga tengah mengembangkan power storage yang bisa digunakan untuk industri skala besar dengan daya tampung mencapai satu mega what-hour.
Victor mengungkapkan teknologi ini selain bisa dimanfaatkan untuk wilayah-wilayah yang terisolisolir yang tidak bisa dijangkau oleh PLN, juga bisa dimanfaatkan bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan energi listrik dari cahaya matahari secara gratis yang tersedia sepanjang tahun.
“Namun, kami pastikan, teknologi Baran Energy ini akan menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia dalam waktu dekat. Pemakaian juga dipastikan juga akan sangat masif,” ucap pria yang sudah dua tahun melakukan pengembangan dan penyempurnaan teknologi ini.
Victor menjelaskan pengembangan teknologi ini sangat selaras dengan program pemerintah Indonesia ini menargetkan penggunaan energi terbarukan sebanyak 25 persen pada 2025, tapi saat ini baru 11 persen yang baru berjalan, maka dari itu Baran Energy lahir untuk mempercepat serta membantu masyarakat Indonesia dalam energi terbarukan sebagai salah satu alternatif penggunaan listrik dengan melalui inovasinya.
Dalam pengembangan dan penerapan teknologi ini, Baran Energy bekerja sama dengan sejumlah pengembang nasional, yang sedang mengembangkan kawasan properti swa energi.
(SAW)
"lokal" - Google Berita
February 09, 2020 at 12:40PM
https://ift.tt/39jvVDB
Panel Surya Buatan Lokal Mulai Diterima Pasar - Medcom ID
"lokal" - Google Berita
https://ift.tt/2nu5hFK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Panel Surya Buatan Lokal Mulai Diterima Pasar - Medcom ID"
Post a Comment