Jakarta, CNBC Indonesia - Dirut PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Royke Tumilaar mengatakan kondisi investasi akan lebih kondusif setidaknya pada semester kedua tahun ini seiring dengan masih adanya kekhawatiran global, termasuk corona virus yang berawal dari Wuhan, China.
Royke mengatakan Indonesia membutuhkan dana asing dari luar, tapi di tengah kondisi global yang tak pasti, justru aliran modal asing saat ini deras masuk ke Indonesia sehingga mestinya bisa menjadi momentum bagi pelaku pasar untuk memanfaatkan dan mengelolanya dengan baik.
Selain itu, suburnya dana asing pasar modal dari luar negeri ternyata juga menjadi kompetitor bagi perbankan dalam negeri, termasuk Bank Mandiri.
"Indonesia butuh funding, [tapi] di tengah situasi global saat ini yang gak jelas, funding justru masuk lebih cepat tinggal bagaimana momentum dimanfaatkan kita bisa dapat dana masuk," kata Royke, dalam dialog di CNBC Indonesia, Kamis (6/2/2020).
"Terus terang buat banking itu persaingan [pasar modal], karena capital market di luar negeri itu dana murah, jumlahnya besar, akan bersaing dengan local bank. Memang ada persaingan, cukup menarik. Menurut saya, yakin bahwa ekonomi kita, tinggal masalah waktu [untuk tumbuh], gak harus awal tahun tapi di second semester."
Dia mengatakan outlook perbankan pada 2020 pada awalnya perseroan cukup optimistis mengingat pada tahun 2019 pelaku pasar masih wait and see seiring dengan tahun Pemilu.
Namun dengan adanya beberapa persoalan yang perlu dibereskan pemerintah, maka pihaknya memperkirakan pertumbuhan perbankan akan terjadi pada semester kedua.
"Tahun lalu banyak wait and see. Tahun ini harusnya gak ada issue itu. Harga komoditas membaik, tambang, kurs rupiah juga relatif stabil, meski rupiah menguat, tapi lebih stabil. Harusnya orang tertarik investasi semakin banyak, cuma karena ada terobosan-terobosan, Omninus Law jadi satu [sentimen]. Ada faktor-faktor lain juga, ada corona jadi pertimbangan."
"Ekspektasi kami paling cepat kuartal 2, mungkin di semester kedua, investasi [cepat masuk], karena suku bunga kan sudah termasuk rendah," kata Royke.
Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga penutupan perdagangan Kamis sore ini (6/2), investor asing masuk sebesar Rp 134,23 miliar di semua pasar. Nilai ini terdiri dari aksi jual bersih (net sell) asing di pasar reguler sebesar Rp 1,86 triliun, dan beli bersih asing Rp 1,99 triliun.
(tas/hps)"lokal" - Google Berita
February 06, 2020 at 04:13PM
https://ift.tt/3bk99NY
Bos Bank Mandiri: Pasar Modal Luar jadi Saingan Bank Lokal - CNBC Indonesia
"lokal" - Google Berita
https://ift.tt/2nu5hFK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bos Bank Mandiri: Pasar Modal Luar jadi Saingan Bank Lokal - CNBC Indonesia"
Post a Comment